Syaikh Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata,
علامة الزهد في الدنيا وفي الناس : أن لا تحب ثناء الناس عليك ولا تبالي بمذمتهم وإن قدرت ألا تعرف فافعل، ولا عليك ألا تعرف، وما عليك ألا يثنى عليك، وما عليك أن تكون مذموما عند الناس إن كنت محموداً عند الله
“Tanda zuhud seseorang terhadap dunia dan terhadap manusia adalah engkau tidak suka pujian manusia kepadamu dan engkau tidak peduli celaan mereka untukmu. Jika engkau mampu untuk tidak dikenal maka lakukanlah, tidak ada dosa bagimu jika engkau tidak dikenal, tidak ada dosa bagimu jika engkau tidak disanjung manusia, dan tidak ada dosa bagimu jika engkau tercela di mata manusia namun terpuji di sisi Allah.” (dalam Hilyatul Auliya, jilid 8, hlm. 90)
Jadi begini Bro en Sis. Syaikh Fudhail bin Iyadh, seorang ulama keren di zamannya, pernah bilang hal yang cukup ‘nyentil’ tapi ngena banget. Kata beliau (kalo boleh diringkas dan dikemas dengan bahasa zaman sekarang), “Orang yang zuhud alias nggak nempel sama dunia dan nggak tergila-gila sama pendapat orang lain itu punya ciri khas–dia nggak lapar pujian dan nggak baper dihina.”
Maksudnya gimana? Ya maksudnya, kalo kamu bener-bener tulus hidup buat nyari ridha Allah, kamu bakal chill aja kalo nggak ada yang muji kamu. Dan kamu juga nggak gampang mewek kalo ada yang nyinyir. Karena kamu sadar, standar kamu bukan “likes” dari manusia, tapi “likes” -nya dari Allah Ta’ala.
Seperti kata Syaikh Fudhail bin Iyadh (kalo dengan bahasa anak sekarang), “Kalo kamu bisa hidup tanpa harus dikenal orang, ya udah, jalanin aja! Nggak dosa kok jadi ‘biasa aja’ di mata manusia, selama kamu luar biasa di mata Allah”.
Misalnya nih, ada seorang penjaga masjid yang tiap subuh dia udah duluan di masjid, nyapu, nyiapin air wudhu. Tapi nggak pernah tuh dia nge-post di IG: “Pagi ini, kembali membersihkan rumah Allah. Semoga kita semua istiqamah #SubuhVibes #MasjidIsLife”. Dia nggak butuh itu. Dia happy karena Allah liat usahanya, meski followers -nya nggak.
Ada lagi misalnya ada orang yang suka nulis kata-kata yang nyentuh hati, terus di- share ke akun quotes . Tapi dia nggak pernah nyantumin namanya. Orang-orang repost dan bilang, “MasyaAllah, dalem banget tulisannya…” tapi dia santai aja. Why? Karena dia nulis bukan buat dibilang keren sama manusia, tapi karena pengen orang lain makin deket sama Allah Ta’ala.
Ada contoh lain, misalnya anak baik, cuma dia nggak terkenal (apalagi sampe viral). Dia sering bantuin temennya belajar, nggak pernah ngatain orang, dan selalu inget doain orang tuanya. Tapi dia nggak punya banyak likes , nggak dikenal di sekolah, dan nggak pernah jadi trending topic di kantin sekolah. Tapi guess what? Dia punya tempat spesial di hadapan Allah Ta’ala. Dan itu yang paling penting!
Akhirul keyboard. Jika kamu nggak dikenal manusia? Nggak masalah. Sebab, yang penting Allah Ta’ala tahu kamu. Nggak dipuji? Nggak penting. Sebab, yang penting Allah Ta’ala ridha. Dicela orang? Santai. Sebab, yang penting Allah angkat derajatmu.
Kata netizen sih, “Stay lowkey and let your amal shalih speak louder than your caption” (“Tetaplah tersembunyi, biarkan amal kebaikanmu yang bersuara lebih lantang daripada tulisan caption-mu”.)
Intinya sih, nggak usah sibuk cari spotlight, cukup pastiin ‘lampu’ imanmu tetep nyala. Udah, gitu aja.
Salam,
O. Solihin