“Siapa Bilang Menulis Itu Gampang?”

writing-diarySaya sering mendapat pertanyaan dari peserta workshop menulis atau siapapun yang kebetulan bertemu saya dan berbicara seputar menulis: “Bagaimana caranya bisa menulis? Apa saja yang harus dipersiapkan agar tulisan bagus dan enak dibaca? Bagaimana supaya pilihan kata yang kita rangkai dalam kalimat tidak monoton? Apakah benar menulis itu gampang, karena faktanya saya tak bisa juga menulis meski berkali-kali berlatih?” (catatan: dengan pertanyaan-pertanyaan jenis ini, sepertinya menulis jadi menyulitkan)

Oya, selain pertanyaan-pertanyaan tadi, masih banyak pertanyaan serupa meski tak sama, tetapi intinya banyak mengeluhkan ketidak-mampuan membuat sebuah tulisan. Mendapati kenyataan seperti ini, haruskah saya meralat anggapan bahwa menulis itu gampang sehingga harus berpikir ulang untuk mengatakan, “siapa bilang menulis itu gampang?”

Tidak. Saya sebenarnya tidak ingin melemahkan semangat mereka yang ingin sekali bisa menulis. Saya hanya sedang merasa berada pada level gagal paham terhadap orang yang kurang berusaha tetapi terlalu mudah untuk cepat menyerah. Benar bahwa menulis butuh persiapan dan ketersediaan bahan tulisan untuk ‘digoreng’ dengan bumbu paling lezat yang akan dihidangkan kepada para penikmat informasi dan opini tertulis dengan selera tinggi. Namun demikian, bukan berarti pada level paling gampang untuk berlatih menulis lalu kita abaikan. Tidak sama sekali.

Jika ingin menuliskan hal-hal kecil yang kita sukai dan kuasai—tentu saja yang memang bermanfaat dan memberi maslahat—tulislah karena sangat boleh jadi, dari situlah kita bisa mencintai huruf, kata, dan merangkainya dalam kalimat. Biarlah puisi-puisi sederhana yang kita buat kita nikmati sendiri. Tetapi jika ingin mendapatkan tantangan, cobalah di-share di twitter atau facebook atau blog. Siapa tahu, banyak orang yang menentang, melecehkan, menjelek-jelekkan, mengkritik dengan pedas, termasuk yang memberi saran. Nikmati saja semua itu, sebab semuanya akan memberikan tambahan energi bagi kita untuk berubah dan terus memperbaiki kualitas tulisan kita. Cobalah!

Oya, jika Anda termasuk orang yang sering dibuat pusing dengan banyaknya pilihan ide, dengan bejibunnya pilihan tema/topik, dengan melimpahnya fakta sehingga tak bisa dipilih dan dipilah mana yang harus ditulis, maka saya sarankan agar Anda menepi terlebih dahulu dari hingar-bingar berseliwerannya ide dan tema/topik (termasuk padatnya lalu-lintas fakta). Bila perlu ‘bertapa’ atau mengasingkan diri. Namun, jangan terus seperti itu, tetapi harus dibarengi dengan mencari cara terbaik untuk menuliskan pesan. Jika tidak, Anda harus siap berhadapan dengan kenyataan: “Orang lain sudah jauh meninggalkan Anda yang memilih membeku dengan kebingungan memilah ide dan topik tulisan”.

Bagaimana, apakah masih setuju jika dikatakan, “Siapa bilang menulis itu gampang?” Atau justru akan lantang menuliskan: “Menulis itu memang gampang, tetapi jika ingin menulis dengan benar dan baik, tidaklah gampang”. Saya sendiri setuju dengan pilihan yang kedua. Jika sekadar menulis saja, pastinya gampang. Coba saja asal tulis—terutama mengekspos kegalauan dan kelakuan alay di wall facebook dan berkicau di linimasa twitter, sepertinya enteng-enteng saja. Tetapi, cobalah menulis dengan benar dan baik, pastilah jadi beban jika belum terbiasa menulis dan tak mau dilatih untuk menulis. Jadi, tetap menulis, karena dengan terus berlatih menulis, maka kita akan bisa dan terbiasa menulis. Semakin lama akan semakin lihai menyusun informasi dan memberi opin melalui tulisan. Tak percaya? Silakan dijajal langsung dengan menulis. Terus dan tetaplah menulis, karena jika sekadar menulis sebenarnya gampang. Namun jika ingin bisa dan terbiasa menulis dengan benar dan baik, tidaklah gampang. Itu sebabnya, perlu menimba ilmu dan berlatih terus menulis, serta—tentu saja banyak membaca. Semangat!

Salam,
O. Solihin
Ingin berkomunikasi dengan saya? Silakan via Twitter di @osolihin

*Gambar dari sini

9 comments

  1. Makasih banyak atas tulisannya. Saya memang termasuk orang yang ingin jadi penulis besar tapi sering mudah menyerah jika tulisan saya jelek. Mudah-mudahan tulisan itu memotivasi saya untuk mengejar impian saya itu. Mohon bimbingannya, pak Oleh Solihin ^_^

    1. Sama2. Terima kasih juga sudah berkunjung dan memberi komentar 🙂
      Dalam menulis, yang terpenting adalah berani menuliskan dan bekali dengan wawasan. Insya Allah akan terlatih.

  2. Saya setuju pilihan kedua….nulis gampang tapi nulis yang bener dan baik itu yang nggak mudah. Apalagi membuat orang terhibur dengan tulisan, lebih terasa sulit lagi.

    Perlu banyak belajar dan latihan.

    1. Sip. Semoga kita bisa terus belajar agar bisa menuliskan ide atau gagasan dan pendapat kita dengan benar dan baik. Terima kasih komentar dan kunjungannya 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.