Awas, Iblis Bersumpah Menyesatkan Manusia

Percikan376 Dilihat

Di dalam al-Quran sudah dijelaskan bahwa iblis bersumpah akan menyesatkan manusia sampai hari kiamat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS al-A’râf [7]:16-17)

Mengutip penjelasan di laman almanhaj.or.id, bahwa sebelum kedua ayat ini Allâh Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian, lalu Kami bentuk tubuh kalian, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, ‘Bersujudlah kalian kepada Adam’, maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk orang-orang yang bersujud. Allâh berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?’ Iblis pun menjawab, ‘Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.’ Allâh berfirman, ‘Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sudah sepantasnya tidak menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.’ Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allâh berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.’ (QS al-A’râf [7]:11-15)

Kemudian Allâh Azza wa Jalla katakan, “Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat,” yaitu Engkau menjadikanku sebagai orang yang tersesat, “maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus,” yang dimaksud dengan ‘mereka’ adalah Nabi Adam dan keturunannya, dan yang dimaksud dengan ‘jalan-Mu’ adalah agama Islam. Karena Islam adalah jalan lurus yang bisa mengantarkan kepada ke-ridha-an Allâh Azza wa Jalla.

Baca juga:  Ajal Pasti Akan Datang

“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka.” Iblis ingin mengepung manusia (dari segala penjuru) dan menghalangi mereka untuk menempuh jalan lurus ini, sehingga mereka tidak selamat dan binasa sebagaimana Iblis. “Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” Ini adalah perkataan Iblis kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang menyatakan bahwa Engkau (ya Allâh) tidak akan mendapati sebagian besar dari anak Adam sebagai orang yang bersyukur kepada-Mu dengan beriman, bertauhid dan taat kepada-Mu karena usaha penyesatan yang akan saya lakukan.”

Penjelasan ini sudah cukup bagi kita untuk waspada terhadap sepak terjang Iblis dan bala tentaranya yang akan terus menggoda dan menjerumuskan manusia kepada kesesatan. Jika kita lengah, itu bahaya banget. Apalagi kalo sampe ngikutin jejak langkah yang ditebar Iblis dan bala tentaranya. Mereka bakal menipu manusia. Sesuatu yang buruk ‘disulap’ jadi tampak indah memesona. Itu kalo dilihat sama orang yang lemah iman. Kalo yang kuat iman insya Allah aman. Nggak bakalan ketipu, karena bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, termasuk mana yang terpuji dan mana yang tercela.

So, kudu waspada. Bersyukurlah kalo kamu merasa senang ketika ada orang yang rajin shalat, gemar membaca al-Quran, berbuat baik kepada kedua orang tuanya, dan semangat dalam mencari ilmu. Apalagi kamu juga melakukan hal yang sama. Namun, segeralah istighfar dan sadar diri kalo kamu justru jarang shalat atau shalatnya ditunda-tunda karena malas atau lebih mementingan urusan dunia, enggan membaca al-Quran, kepada kedua orang tua malah seringnya membangkang, disuruh belajar malah memilih rebahan dan ogah-ogahan.

Baca juga:  Punya Smartphone? Produktif Berkarya!

Begitu pula kudu waspada kalo kamu cenderung mengabaikan perintah, dan malah melaksanakan larangan. Bisa jadi kamu udah terpedaya tipu daya Iblis dan bala tentaranya. Dinasihati malah marah, disuruh berbuat baik malah sewot, diberikan arahan agar melaksanakan kewajiban malah milih melakukan yang haram. Ini kan aneh bin ajaib.

Jangan sampe Iblis dan bala tentaranya kian mudah mengobrak-abrik pertahanan keimanan kamu. Sebenarnya Iblis udah putus asa ketika banyak manusia menyembah Allah Ta’ala. Namun, Iblis tak pernah putus asa selama manusia masih banyak yang berbuat maksiat dan bertengkar satu sama lain.

Dari Jabir -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda (yang artinya), “Sesungguhnya setan sudah berputus asa untuk disembah oleh orang-orang yang salat di jazirah Arab, akan tetapi ia masih bisa berbuat adu domba di antara mereka.” (Hadits shalih, riwayat Muslim)

Begini penjelasannya. Sesungguhnya setan sudah putus asa akan kembalinya penduduk jazirah Arab menyembah berhala-berhala sebagaimana yang dulu pernah mereka lakukan sebelum penaklukan Makkah. Hanya saja ia puas dan cukup dengan mengadu domba di antara mereka, yaitu dengan cara berusaha menanamkan permusuhan, dendam kesumat, peperangan, fitnah dan sebagainya.

Jadi, kalo sekarang di antara kita di akhir zaman ini gemar bermusuhan, hobi menghina sesama muslim dengan kata-kata makian dan celaan, saling terbiasa berkata kasar sehingga mudah menyulut kemarahan satu sama lain, itu udah bikin senang Iblis dan bala tentaranya. Mereka nggak usah capek-capek lagi untuk menjerumuskan manusia, karena manusianya juga udah termakan jebakan mereka. Udah ‘terinstal’ cara pandang Iblis di cara berpikir manusia. Naudzubillah min dzalik.

Baca juga:  #13 Tentang Cinta

Salam,
O. Solihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses