Kenali, Jauhi, Selamatkan Diri

Percikan57 Dilihat

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, “Para Kaum salaf berkata:

‘احذروا من الناس صنفين :

صاحب هوى قد فتنه هواه

وصاحب دنيا أعمته دنيا’ “

Hati-hatilah kalian dari dua golongan manusia: 1) Pengikut hawa nafsu, yang dia terfitnah dengan hawa nafsunya tersebut dan; 2) Pemuja dunia, yang dunia tersebut membutakannya.” (dalam Iqtidha Ash-Shiraathal Mustaqiim, jilid 1, hlm. 119)

oOo

Kalo kamu sedang jalan-jalan di mall, terus tiba-tiba ada dua orang yang mendekat dengan aura mencurigakan. Orang yang satu penuh semangat ngajakin coba tren viral yang sebenarnya nggak ada manfaatnya sama sekali, sedangkan yang satunya lagi sibuk pamer barang mewah sambil sesekali ngejek, “Hidup tuh harus glow up, Bro! Ngapain mikirin akhirat?” Nah, dua tipe orang ini mirip banget sama yang diperingatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah:

Pertama, pengikut hawa nafsu. Ini tipe yang selalu ngejar kesenangan duniawi tanpa peduli halal-haram. Pokoknya, selama seru, selama bisa trending, gas! Prinsipnya, “Yang penting enjoy dulu, urusan nanti ya nanti!”. Padahal, hawa nafsu itu kayak gula–manis di awal, bikin nagih, tapi kalo kebanyakan bisa merusak dari dalam. Contohnya? Misalnya, ada orang yang kecanduan media sosial sampai rela ngorbanin waktu shalat, atau yang nggak peduli dengan batasan agama asal bisa eksis dan viral.

Baca juga:  Hati-hati dengan Sum’ah

Kedua, pemuja dunia. Nah, ini tipe yang hidupnya cuma soal duit, gengsi, dan status sosial. Fokusnya bukan lagi ibadah atau kebaikan, tapi barang branded, gadget terbaru, atau pamer gaya hidup mewah demi validasi orang lain. Ujung-ujungnya, dia jadi buta. Bukan buta beneran sih, tapi nggak bisa lagi melihat mana yang benar dan mana yang salah, karena baginya yang paling penting adalah “Bagaimana caranya biar kelihatan sukses di mata manusia?”

Ibnu Taimiyyah mengingatkan bahwa dua golongan ini bahaya, bukan cuma buat diri sendiri tapi juga buat lingkungan sekitar. Orang yang dikuasai hawa nafsu bisa jadi pengaruh buruk, ngajakin orang lain ke jalan yang salah. Sedangkan pemuja dunia? Bisa bikin kita jadi minder kalo nggak ikut standar hidupnya, padahal sukses sejati itu bukan soal saldo rekening, tapi seberapa dekat hubungan kita dengan Allah.

Jadi, solusinya apa?

Pertama, jangan gampang terbawa arus tren kalo itu bertentangan dengan nilai Islam. Nggak semua yang viral itu baik.

Kedua, belajar bilang “cukup” dalam urusan dunia. Rezeki itu bukan cuma soal angka, tapi juga keberkahan.

Ketiga, punya prinsip yang kuat dan lingkungan yang sehat. Cari teman yang mengingatkan dalam kebaikan, bukan yang mendorong ke jurang hawa nafsu atau duniawi.

Hidup itu kayak jalan di tengah pasar–banyak godaan, banyak penawaran. Kalo nggak hati-hati, bisa kebeli hal yang nggak perlu. So, tetap waspada dan pastikan hati tetap di jalur yang benar!

Baca juga:  Tertibkan Pikiranmu!

Salam,
O. Solihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.