Kalo kamu cukup rajin memperhatikan tulisan-tulisan di ‘pantat’ truk bakalan ngikik ketawa sendiri. Gimana nggak, lucu-lucu dan menggelitik. Nah, ada satu yang nyambung dengan pembahasan ini: “Putus cinta biasa, putus rokok merana, putus rem matilah kita!” Hehehe.. saya garis bawahi yang “putus cinta”. Ya, pacaran kan identiknya mengekspresikan cinta. Sehingga ada orang yang putus ama pacarnya disebut sedang putus cinta atau patah hati. Tapi ternyata putus cinta bagi orang tertentu adalah biasa. Namun untuk hal yang berkaitan dengan hidup dan mati, mereka nggak main-main. Contohnya tadi, “rem”.
Nah, sekarang gimana kalo tulisan itu kita ganti aja ya: “Putus cinta biasa, putus sekolah merana, putus iman, sesatlah kita” Hehehe.. buat wanti-wanti lah. Sebab, keimanan harusnya ditaro di atas segalanya. Maka, kalo kamu sekarang diminta untuk putusin pacarnya, harusnya udah siap. Sebab, pacar tak terlalu penting bagi hidupmu ketimbang keimanan yang wajib tertanam di hati dan pikiranmu. Setuju?
“Aduh, aku berat banget mutusin dia. Abisnya dia sayang banget sama aku,” mungkin ini salah satu alasan kamu nggak tega mutusin pacarmu. Lebay dah! Emangnya Allah Swt. nggak sayang sama kamu? Padahal kamu udah dibiarkan hidup di dunia ini dan menikmati berbagai rejeki yang diberikan Allah Swt, meski kamu mungkin seringkali menolak perintahNya dan bahkan melanggar laranganNya. Buktinya kamu pacaran. Padahal pacaran itu termasuk mendekati zina yang udah dilarang oleh Allah Swt. sebagaimana dalam firmanNya (yang artinya): “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Israa’ [17]: 32)
Bro en Sis rahimakumullah, ayo kamu pilih taat sama Allah atau taat sama pacarmu? Rasa-rasanya kamu udah tahu jawabannya. Kalo taat sama Allah Ta’ala ya mulai sekarang siapkan untuk mutusin pacarmu. Bilang aja “Ente, ane, Khatam!” (hehehe.. soalnya yang umum kan begini: “Elo, Gue. End!” sambil tangannya nunjuk ke pacarnya dan dirinya lalu diakhiri dengan tangan yang disilang ke leher).
Duh, gimana cara mutusinnya ya? Halah, nggak usah pura-pura bingung. Sebab, kamu juga udah terbiasa mutusin hubungan dengan Allah ketika kamu melanggar perintahNya. Iya kan? Bukan nuduh, cuma ngingetin. Sebab, kamu dengan pacarmu aja pengennya ngebaikin kan? Ngingetin pacarmu, nggak rela ada yang jelek-jelekin pacarmu. Hmm.. tapi giliran kamu melanggar larangan Allah Swt. adem ayem aja tuh hatimu. Kagak panas macam kompor mleduk saat kamu dilarang pacaran. Padahal yang ngingetin dan ngelarang pacaran cuma nyampein syariat Islam. Tul nggak? Pikir-pikir lagi deh, jangan-jangan kamu emang lebih deket ama setan ketimbang ama Allah Swt. Waspadalah karena Allah Swt. udah berfirman (yang artinya): “Barangsiapa yang berpaling dari mengingat Allah yang Maha Pemurah (al-Quran), maka akan Kami datangkan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan Sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk,” (QS az-Zukhruf [43]: 36-37)
Sobat muda, yuk benahi diri kita. Pacaran bukanlah ajaran Islam. Kalo pun sekarang banyak orang Islam yang melakukannya, bahkan ada di antaranya para aktivis dakwah, pastilah mereka sedang lalai dan wajib diingatkan. Sebab, pacaran hanya dilakukan oleh orang-orang yang udah kena bujuk rayu setan. Ujungnya bisa menyesatkan dan jauh dari ajaran Islam. Singkat kata nih, kalo kamu punya pacar, putusin aja sekarang juga. Berat? Hmm.. hati-hati, itu tandanya kamu masih belum kuat imannya. Semoga kita semua dijadikan sebagai orang-orang yang beriman dan senantiasa taat kepada Allah Swt. Pacaran? No way! Apapun bentuknya!
Salam,
O. Solihin
Ingin berkomunikasi dengan saya? Silakan via Twitter di @osolihin
*Gambar dari sini