Cara Membuat Tulisan yang Menarik

Asyik nih, ada konsultasinya. Mau tanya: bagaimana ya cara membuat tulisan yang menarik? Agar orang lain senang membaca tulisan kita. Ada gak kiatnya?Terima kasih.

Pengirim: Ryan

==========
Jawaban
==========
Ryan, menulis itu adalah keterampilan. Jadi, latihan adalah kuncinya. Makin sering kita latihan menulis, maka tulisan kita bukan saja menarik, tapi juga hidup dan bisa mencerahkan pembacanya. Ada beberapa kiat praktis untuk pemula agar tulisan kita menarik:

  1. Kuasai huruf-huruf agar kita bisa menuliskan kata. Jangan sampe ketukar dalam penulisan “f”, “p” dan “v” misalnya. Yang benar adalah “foto” bukan “poto”; “televisi” bukan “telepisi” apalagi “telefisi”. “Fatamorgana”, bukan “patamorgana” apalagi “vatamorgana”. Yang benar adalah “favorit”, bukan “vaporit” apalagi “paporit”. So, latih terus ya. Yang paling gampang, cocokkan dengan kamus bahasa.
  2. Kuasai kata agar kita bisa menuliskan kalimat. Banyak kata yang ada dalam kamus. Jangan gunakan kata-kata untuk menunjukkan makna yang sama dengan satu kata itu. Eksplorasi banyak kata supaya tulisan itu lebih cerdas. Misalnya, kata “semakin”, sekali-kali kita menuliskannya dengan “kian”. Kata “lalu” boleh bergantian ditulis dengan “kemudian” atau “seterusnya”. Kata “Terkadang”, boleh juga ditukar sekali-kali dengan “adakalanya”. Kata “seandainya”, boleh juga digilir nulisnya dengan “andaikata” dll. Silakan eksplor sendiri. Cara yang paling gampang adalah “bersahabat” dengan kamus. Insya Allah banyak kata yang baru yang bisa kita gunakan nantinya dalam tulisan kita. Selain itu, dalam hal kata ini kita bisa memperkaya kosakata. Setiap hari 5 istilah baru yang bisa kita kuasai, insya Allah bakalan banyak kosakata tambahan yang bagus dalam sebulan. Iya kan? Coba deh.
  3. Latihlah terus membuat kalimat agar bisa menciptakan paragraf. Dan, biasakanlah menulis banyak paragraf agar menjadi satu tulisan utuh yang bisa dibaca. Kemampuan kita menguasai huruf, kata, kalimat dan paragraf akan semakin bagus manakala kita latihan terus. Percaya dan yakinlah bahwa berlatih menulis adalah cara paling mudah untuk bisa mahir menulis atau menjadi penulis. Cobalah.
  4. Tema yang diambil yang sedang jadi bahan pembicaraan banyak orang. Sedang menjadi tren untuk jangka waktu tertentu. Misalnya tentang kasus seks bebas, lumpur Lapindo, narkoba dll. Atau bisa juga tema-tema sederhana yang dekat dengan lingkungan kita sehari-hari. Tentang kucing di rumah kita yang lucu-lucu. Kita bisa menuliskan banyak hal dari kucing kesayangan kita itu; cara larinya, suaranya, bulu-bulunya, matanya, dan hal unik lainnya. Atau bisa juga tentang kondisi rumah kita: berantakan, asri, nyaman, catnya keren, lantainya bersih dll bisa dieksplor dengan mudah. Coba ya.
  5. Setelah mengambil tema, maka siapkan bahan tulisannya. Biasanya data-data pendukung. Bisa dari sumber lain: koran, televisi, radio, internet, tabloid, majalah dan sejenisnya. Bisa juga dari pengamatan langsung yang bisa dilihat dan dirasakan. Atau bahkan kita terlibat di dalamnya. Ini akan diperlukan untuk memoles tulisan kita menjadi lebih kuat dan hidup karena ada data pendukung.
  6. Selain memaparkan fakta, jangan lupa solusinya. Sebab, tulisan yang bagus memaparkan fakta tapi solusinya mengada-ada atau hampir mustahil untuk dicerna pembaca, juga jadi tidak menarik. Saya pribadi saat ini memang lebih banyak menulis tentang Islam. Jadi, solusi yang saya sampaikan adalah Islam. Proses pengemasannya saja yang harus menarik supaya tak terkesan menggurui apalagi menghakimi. Tapi jika hal itu adalah tulisan umum, pastikan punya kesimpulan yang masuk akal dan mudah dimengerti pembaca.

Saya pikir itu saja dulu ya. Silakan mencoba tips-tips tersebut. Insya Allah lain waktu disambung lagi. Terima kasih.

Salam,

O. Solihin

2 comments

  1. Min, mau tanya saya sering bingung kalau ada lomba lomba mengenai karya tulis ilmiah, kan pasti ada tema, trus sub temanya, naha kalau kita mau buat kti kayak gitu kita ngembangin dr sub temanya atau gimana?

    1. Saya coba akan menjawab dengan menggunakan contoh langsung. Sebelum menulis kita biasanya ada ide, tema, dan judul. Misalnya, ide tentang pendidikan. Temanya yg berhubungnan dengan ide misalnya: Pendidikan Islam. Maka, alternatif judulnya misalnya: Menggagas Sekolah Islam Gratis. Nah, sekarang pengembangan dari subtema. Misal dari contoh ini. Temanya Pendidikan Islam, maka subtema bisa berupa: ciri-ciri pendidikan Islam, kurikulum, biaya, programnya, sarana dan prasarana, target, visi dan misi dsb. Itu contoh pengembangan subtema. Demikian, semoga bermanfaat.

      Salam,
      O. Solihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.