Persiapan Sebelum Khitbah

Pranikah514 Dilihat

akhwat-ikhwan-tamanBuat para cowok, sebelum kita ‘nekat’ mengkhitbah pasangan kita. Ada beberapa kri­teria yang kudu jadi patokan kita. Nggak asal aja ya. Harap diperhatikan, “Jangan keburu-buru. Gunung tak akan lari dikejar” Kalem aja Mas! Hehehe….

Pertama, carilah wanita yang sholihah. Abdullah bin Amr berkata bahwa Rasulullah saw suatu saat bersabda:“Dunia ini sesungguhnya merupakan kesenangan, dan kesenangan dunia yang paling baik adalah seorang wanita yang shalih” (HR Ibnu Majah)

Nah, itu pesan Nabi saw. Jadi jangan sekali-kali nyari yang bakalan bikin repot buat kita-kita. Pokoke, jangan ambil risiko deng­an memilih gajah, alias gadis jahiliyah. Masak tega-teganya sih kamu milihin buat anak-anak kamu nanti ibunya yang amburadul begitu rupa.

Dan tentunya biar peluang kamu gede untuk dapetin gadis yang sholihah, maka kamunya juga kudu jaim (jaga imej). Kamu musti taat dan sholeh juga dong. Malu atuh, seorang muslim tapi kelakuannya nyontek abis kaum lain. Mana ada cewek baik-baik mau sama kamu yang begitu. Jadi, dua-duanya emang kudu oke.

Kedua, kalo kamu pengen nyari calon istri, sebelum meminta ke ortunya (meng­khitbah), pastikan calon kamu itu oke punya dong. Utamanya dalam soal agamanya. Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah juga pernah bersabda:“Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunan­nya, karena kecantikannya dan karena agama­nya. Tetapi hendaklah kamu memilih wanita yang beragama. Camkanlah hal ini olehmu.” (HR Jama’ah, kecuali Tirmizi)

Baca juga:  Sampai Kapan Menunggu Siap Menikah?

Betul. Itu bakalan bisa memberikan yang terbaik buat kita. Memang sih, kita kepengen banget dapet pasangan yang wajahnya enak dan sedap dipandang mata. Yang laki barangkali mengkhayal, kali aja dapet istri yang wajahnya cantik. Aduh, gimana senengnya kali yee. Begitu juga anak cewek, berharap banget dapet gandengan itu cowok ganteng dan enak dipandang mata.

Tapi tentunya bakalan percuma aja kalo punya gandengan yang tampilannya oke tapi bikin berabe. Karena doi nggak taat sama Allah. Jangan sampe tuh casing-nya doang yang bagus, tetapi isinya murahan.

Oya, ini berlaku buat kedua belah pihak dong. Yang laki kudu taat, begitu pun yang wanita. Jangan sampe yang wanita nyablaknya minta maaf (bosen pake ‘ampun’ aja). Gaswat itu. Kalo dalam istilah kom­puter, cewek model gitu katanya tipe moni­tor; genit, senangnya diperha­tiin, suka pamer, padahal belum tentu yang dipamerin bagus.

Oke, paling nggak inilah panduan awalnya sebelum kamu mengkhitbah wanita pujaan hati­mu. Jadi jangan asal aja. Begitu juga kamu yang wanita atau walinya, jangan cuma seneng ngeli­hat cowok atau calon menantunya dari tampilan fisiknya aja, padahal pikirannya amburadul. Inti­nya carilah yang beriman kepada Allah Swt.

Abu Nu’im mentakhrij di dalam al-Hilyah, 1/215, dari Tsabit al-Banaty, dia berkata: “Yazid bin Mu’awiyah menyampaikan lamaran kepada Abu Darda’ untuk menikahi putrinya. Namun Abu Darda’ menolak lamarannya itu. Seseorang yang biasa bersama Yazid berkata, ‘Semoga Allah memberikan kemaslahatan kepa­damu. Apakah engkau berkenan jika aku yang menikahi putri Abu Darda’?” Yazid menjawab, “Celaka engkau. Itu adalah sesuatu yang amat mengherankan.” Temannya berkata, “Perkenan­kan aku untuk menikahinya, semoga Allah mem­berikan kemaslahatan kepadamu.” Terse­rahlah,” jawab Yazid. Ketika Abu Darda’ benar-benar menikahkan putrinya dengan temannya Yazid itu, maka tersiar komentar yang miring, bahwa Yazid menyampaikan lamaran kepada Abu Darda’, tapi lamarannya ditolak. Tapi ketika ada orang lain dari golongan orang-orang yang lemah, justru Abu Darda’ menerima dan menikahkan­nya. Lalu Abu Darda’ berkata,”Aku melihat seperti apa kurasakan di dalam hatiku. Jika ada dua pelamar, maka aku memeriksa rumah-rumah yang dilihatnya bisa menjadi tumpuan agamanya.”

Baca juga:  Suami-Isteri Itu Harus Saling Menguatkan

Bagaimana, apakah sudah siap untuk mengkhitbah? Ayo, siapkan dirimu agar pantas untuk mengkhitbah dan dikhitbah. Setuju?

Salam,
O. Solihin
Ingin berkomunikasi dengan saya? Silakan via Twitter di @osolihin

*Gambar dari sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses