Namanya Muhammad Qois Abdul Qowiy. Lahir pada 12 Oktober 2000. Itu di Hari Kamis, setelah Maghrib menjelang Isya. Tepatnya jam 19:04 WIB. Ya, ini cerita tentang anak pertama saya. Sudah bujangan, usianya sudah 14 tahun pada 12 Oktober 2014 ini. Di tahun ini, saya sendiri sudah melewati usia 40 tahun. Jadi pada 2014 ini, angka itu adalah 14 dan 40. Jangan dipikirkan terlalu rumit sampai berdebat seperti 4×6 dan 6×4. Saya sekadar menuliskan saja, bahwa tahun 2014 ini, anak pertama saya berusia 14 tahun dan saya sudah semakin tua, usia di angka 40 tahun.
Oya, sejak kecil orang tua saya tak pernah merayakan ulang tahun bagi kami anak-anaknya. Saya belum pernah tahu alasannya, karena belum berani menanyakan hal itu kepada orang tua saya. Setelah saya memiliki anak, ternyata pola itu terbawa. Saya tak pernah merayakan ulang tahun bagi anak-anak saya. Biasanya hanya sekadar mengucapkan beberapa kalimat penyemangat dan memberikan harapan agar usia yang sudah dilewati dan sisa usia yang akan dijalani tetap mendapat barokah dari Allah Ta’ala. Kadang-kadang memberikan sesuatu yang bermanfaat meski itu sederhana wujudnya.
Saya dan istri diberikan amanah oleh Allah Ta’ala untuk merawat, mengasuh, membimbing dan mendidik empat orang anak (setidaknya sampai saat ini). Semoga kami dimudahkan untuk mengantarkannya ke surga dan bertemu kembali di sana sebagaimana saat ini menyemai bahagia bersama di dunia. Aamiin.
Nak, semoga kamu selalu mengingat nasihat Abi dan Umi pada kultum-kultum di ruang keluarga bersama ketiga adikmu, pada semua ceceran kata di SMS dan BBM, juga nasihat lisan yang tak akan bosan terus dihembuskan. Jadilah muslim sejati, pembela dan pejuang Islam dan kaum muslimin. Tentu, dengan tetap berbakti kepada kedua orang tua, menjadi teladan bagi semua adikmu, dan bermanfaat bagi orang-orang di sekitarmu. Semoga Allah Ta’ala memudahkan segala urusan kita dan memberkahi kehidupan kita.
Salam sayang,
Abi (dan juga) Umi