Punya Mantan Pacar? Baca Buku Ini!

Info505 Dilihat

coverlmblankAlhamdulillah, buku “Lupakan Mantanmu!” sudah terbit, sudah ada di toko buku. Kamu bisa langsung berburu untuk membelinya. Ini edisi spesial lho, karena buku ini menjadi ‘pendamping’ buku saya sebelumnya, “Jomblo’s Diary”. Ya, ini berdekatan. Maka, ‘lahirnya’ juga kayak kembaran. Maksudnya, jeda waktu terbitnya hanya 1 bulan.

Oya, apa sih isi buku ini? Ini soal mantan pacar. Kosa kata “mantan” menjadi bagian tak terpisahkan dari kamus pergaulan remaja zaman kiwari. Ya, ngomongin soal mantan sepertinya nggak bakalan ada abisnya, selama masih ada yang pacaran. Why? Ya iya lah. Biasanya kan kalo pacaran gampang gonta-ganti pasangan. Belum terikat kuat buat merekat. Jadi, pastinya bakalan banyak pula yang jadi mantan pacar. Hmm…. ini masalah sepertinya gampang, tetapi bagi remaja seusia kamu jadi problem berat. Saya bisa memaklumi, karena saya juga pernah muda, pernah jadi remaja. Tetapi, tetap aja kamu jangan sampe gagal move on, dong. Beneran!

Ini semua berawal dari sebuah hubungan. Hubungan antara cowok dan cewek. Hubungan yang bisa saja diawali dari rasa suka, atau justru sebaliknya, saling benci. Tetapi seiring berjalannya waktu, yang awalnya benci malah mulai tumbuh rasa suka (aneh ya? Nggak juga sih). Ngakunya atas dasar cinta. Lalu, mereka menjalin ikatan kasih sayang. Berjanji nggak bakalan saling menyakiti. Sayangnya, ikatan itu mereka namakan pacaran, bukan pernikahan. Ya, namanya juga pacaran, nggak ada ikatan kuat dalam hubungan tersebut. Satu-satunya yang kuat, bisa jadi cuma nafsunya. So, jangan heran kalo akhirnya mereka yang menjalani pacaran lebih banyak mengedepankan sisi egoisnya. Minta lebih atas yang lain. Biasanya cowoknya ngegombal sama ceweknya bahwa sebagai bukti cinta si cewek harus berani berkorban untuk si cowok. Begitupun sebaliknya, meski komitmen si cowok tak sekuat nafsunya.

Baca juga:  Muslim, Tapi Kok Gitu?

Ya, soal mantan. Biasanya sih, alasan sulit dilupakan adalah karena masih menyimpan cerita indah bersama sang mantan pacar. Kalo kasusnya kamu yang cewek dinodai kehormatannya sih, harusnya gampang melupakan mantanmu. Bener nggak?

Malah, ada juga lho yang saking beratnya melupakan mantan, nggak mau nyebutnya mantan, tapi alumni. Alasannya, kalo alumni kan bisa reuni lagi. Hahahaha, itu sih gagal move on dan masih mencoba untuk melanjutkan kisah CLBK alias Cinta Lama Belum Kelar. Sampai sebegitunya, sobat. Hati-hati terjebak perasaan yang nggak bener, yang datangnya dari setan.

Saya sering menjawab SMS dan email dari kamu yang mengirim pertanyaan, khususnya yang minta solusi terkait persoalan mantan pacar. Saya memberikan jawaban, bahwa masa lalu yang kelam bersama pacar, jangan sampai diingat kembali. Apalagi jika itu perbuatan dosa. Hentikan, jauhi, tinggalkan, lupakan. Saya sampaikan bahwa beruntung kamu putus dengan pacarmu, kalo nggak kan kamu dosa terus gara-gara melakukan pacaran. Justru inilah kesempatan bagi kamu untuk berbenah. Memperbaiki masa lalumu dengan membuat episode baru bagi kehidupan masa depanmu yang diisi dengan kebaikan (amal shalih).

Nggak usah merasa resah jika kamu diputusin pacarmu. Meski kamu nggak rela, tetapi terimalah kenyataan meskipun sulit untuk dimengerti. Sebaliknya berpikir positif. In sya Allah itulah cara Allah Ta’ala menyelematkan kehormatan dan kehidupanmu. Bersyukurlah atas kejadian walau hal itu menyakiti perasaanmu. Ubahlah cara pandangmu tentang pacaran, tentang kehidupan yang sebenarnya, termasuk cara pandang menurut agama Islam, yang selama ini udah kamu jauhi ajarannya. Hehehe.. kalo kamu dekat dengan ajaran Islam, nggak bakalan kamu pacaran. Itu maksudnya. Iya kan?

Baca juga:  Melupakan mantan

Mau tahu banget, kan? Langsung saja beli “Lupakan Mantanmu!” di toko buku terdekat di kotamu. Bisa juga langsung ke GERAI SAUSAN yang ikut menjual buku saya ini, dengan harga terjangkau alias sudah ada diskonnya. Buruan ya!

Salam,

O. Solihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses