#webseriesramadhan | Serial Marbot Madani | By: O. Solihin
“Ini saatnya adu opini dan sebanyak mungkin sebarkan informasi kebaikan. Media sosial sudah menjadi senjata terbaru dan cukup efektif untuk melakukan dakwah. Banyak orang berkerumun di media sosial. Maka, buatlah jejak kebaikan kita di medan laga itu,” Bang Faisal berapi-api. Buku berjudul “Sosmed Addict” menjadi rujukan di kajian malam ahad di Masjid Madani.
Anak-anak Remaja Madani, yang belakangan ada tambahan embel-embel Marbot, memang tengah bergairah semangat ngajinya. Hijrah mereka juga berawal dari maraknya akun-akun media sosial yang dilihatnya di Twitter dan Instagram. Atas saran Bang Faisal akhirnya mereka membuat akun dakwahnya di Instagram. Meski follower masih sedikit, tapi yang penting semangat untuk membuat konten dakwah kreatif tetap berjalan.
Sejak awal Ramadhan gairah dakwahnya kian memuncak. Pembagian tugas atas arahan Bang Faisal berjalan bagus. Aji dan Luthfi di bagian konten dakwah untuk remaja. Didukung Fiona dan Astari untuk konten muslimah. Nah, bagian mendesain diberikan ke Bimbim dan Ayu. Selain supaya nggak numpuk di salah satu, juga supaya jalur komunikasi antara ikhwan dan akhwat terjaga di jalur syar’i. Tugas upload di IG dan Twitter dipegang Yasin dan Isma yang udah terkenal kuota internetnya melimpah. Kalo yang lain sih, faqir kuota.
Setiap pekan mereka rapat langsung di selasar Masjid Daarun Niaam. Cemilannya beragam, enak-enak pula. Plus, tentunya gratis disediakan ibunya Imron yang emang buka usaha katering. Tapi kadang diskusi juga via Telegram. Adminnya Bang Faisal. Sekaligus sebagai pembina pengajian.
“Kesimpulan dari pertemuan kita kali ini: Tema, yang akan kita trending-kan adalah Ramadhan Makin Takwa, dengan menggunakan hashtag #RamadhanBulanKetaatan dan #RamadhanJanganMager. Untuk hal-hal yang lainnya, bisa ditanyakan di Grup Telegram Marbot Madani,” Aji ngasih instruksi.
Asyik juga kegiatan anak-anak Marbot Madani. Mereka tetap diberikan ruang yang luas oleh pengurus DKM yang udah percaya banget sama Bang Faisal. Harapannya, anak-anak komplek jadi rajin ibadah dan juga dakwah. Begitu kira-kira pesan Haji Tohir, Ketua DKM Masjid Daarun Niaam.
“Alhamdulillah nih, follower IG akun dakwah kita nambah banyak. Konten dakwah kita banyak disuka, lho. Terutama seputar pergaulan remaja menurut Islam. Semangat!” tulis Yasin ngasih screenshot akun dakwah mereka di IG.
“Yey! Yey! Semangat! Alhamdulillah,” balas Luthfi. Lalu bermunculan komen-komen lainnya di grup Telegram Remaja Madani.
“Tetep tawadhu, ya!” tulis Bang Faisal singkat.
“Insya Allah, Bang!” Aji langsung respon.
“Asshiaaap!” Bimbim nimbrung.
Nggak lama Bang Faisal ngasih tausiyah singkat tentang
dakwah di grup:
“Teguh adalah nafas pejuang kebenaran sepanjang zaman mereka tidak hanyut di air, tak hangus di api dan tak melayang di
udara, tak goyah oleh tumpukan harta, kemilau tahta dan rayuan dunia. Kiprah
mereka hanya satu tetap teguh dalam bergerak dan terus bergerak dalam keteguhan..” Ini pesan dakwah dari
Ustaz Rahmat Abdullah. Bang Faisal menjelaskan.
Terlihat di layar ponsel, Bang Faisal is typing… beberapa saat kemudian, muncul sederet kalimat berikutnya:
“Ketahulah dan pahamilah: pengemban dakwah tidak akan mampu memikul tanggung jawab dan kewajiban-kewajibannya tanpa menanamkan pada dirinya cita-cita untuk mengarah kepada jalan kesempurnaan, selalu mengkaji dan mencari kebenaran.” Kalo yang ini, penyemangat dari Syaikh an-Nabhani. Tulis Bang Faisal.
Anak-anak Marbot Madani tambah semangat belajar dan berdakwah. Setiap pekan berdiskusi untuk menyiapkan konten dakwah yang fresh dan berbobot yang akan di-share di media sosial. Nyaris setiap hari tukar informasi dan menyebar opini. Mereka bergairah di dunia maya, pun di dunia nyata. Remaja Madani tampil menjadi ikon remaja milenial yang cinta Islam.[]